KEDAHSYATAN UCAPAN "INSYA ALLAH"
oleh:Abu Nawas Majdub
★ﺻَﻞّ ﷲٌ ﻋَﻞِ ﺳَﻴﺪِﻧَﺎ ﻣٌﺤﻤّﺪ ★
Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh An-Nadhar bin Al-Harits dan
`Uqbah bin Ani Mu’ith sebagai utusan kaum kafir Quraisy. Pertanyaan yang
diajukan oleh kedua orang ini adalah : “Bagaimana kisah Ashabul Kahfi
?” “Bagaimana kisah Dzul Qarnain ?” dan “Apa yang dimaksud dengan Ruh?”
Rasulullah SAW bersabda kepada
dua orang itu “besok akan saya ceritakan dan saya jawab.” Akan tetapi
Rasulullah SAW lupa mengucapkan “Insya Allah”. Akibatnya wahyu yang
datang setiap kali beliau menghadapi masalah terputus selama 15 hari.
Sedangkan orang Quraisy setiap hari selalu menagih janji kepada
Rasulullah SAW dan berkata “Mana ceritanya? besok..besok..besok..”
ketika itu Rasulullah SAW sangat bersedih. Akhirnya Allah menurunkan
Wahyu Surat Al-Kahfi yang berisi jawaban kedua pertanyaan pertama,
pertanyaan ketiga berada dalam surat Al-Israa ayat 85.
Allah berfirman pada akhir surat Al-Kahfii :
“Janganlah kamu sekali-kali mengatakan, “Sesungguhnya saya akan
melakukan hal ini besok.”‘ kecuali dengan mengatakan “Insya Allah.” (QS
Al-Kahfi :23-24)
Kisah tentang Nabi Sulaiman AS:
Nabi Sulaiman
AS dahulu pernah lupa mengatakan “Insya Allah” saat mengatakan, “Malam
ini aku akan menyetubuhi 60 atau 70 istriku sehingga mereka hamil. Lalu,
setiap istriku melahirkan seorang anak lelaki yang akan menjadi mujahid
penunggang kuda fisabilillah.” maka ia pun gagal memiliki anak (Kisah
Nabi Sulaiman ini terabadikan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Ketika malam itu beliau memang menyetubuhi 60 atau 70 istrinya, tetapi
yang hamil hanya salah satu diantara istrinya. Bahkan anak yang
dilahirkannya pun dalam keadaan tidak sempurna fisiknya. Dalam hal ini
Rasulullah SAW bersabda : “Kalau saja Nabi Sulaiman AS mengucapkan Insya
Allah, niscaya mereka akan berjihad di jalan Allah sebagai penunggang
kuda semuanya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Kisah tentang Ya’juj Ma’juj:
Di antara bangsa-bangsa manusia, tidak ada bangsa yang sekuat ya’juj
ma’juj, sekejam ya’juj ma’juj, dan sebanyak ya’juj ma’juj. Namun tidak
disangka, bahwa kelak yang membebaskan mereka dari tembok kokoh
dzilqarnain adalah kalimat ‘Insya Allah’.
“Mereka (Ya’juj &
Ma’juj) berusaha untuk keluar dengan berbagai cara dari dalam gua,
hingga sampai saat matahari akan terbenam mereka telah dapat membuat
sebuah lobang kecil untuk keluar. Lalu pemimpinnya berkata, “Besok kita
lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita pasti bisa keluar dari
sini.” Namun keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup kembali
seperti sedia kala atas kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi mereka
bekerja kembali untuk membuat lubang untuk keluar. Demikian kejadian
tersebut terjadi berulang-ulang hingga kelak menjelang Kiamat, di akhir
sore setelah membuat lubang kecil pemimpin mereka tanpa sengaja berkata,
“Insya Allah, Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok
kita bisa keluar dari sini.” Maka keesokan paginya lubang kecil itu
ternyata masih tetap ada, kemudian terbukalah dinding tersebut sekaligus
kegaibannya dari penglihatan masyarakat luar sebelumnya. Dan Kaum
Ya’juj dan Ma’juj yang selama bertahun-tahun terkurung telah berkembang
pesat jumlahnya akan turun bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan
minumnya di segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi.”
Jika
kaum perusak sekelas ya’juj dan ma’juj saja bisa berhasil meskipun tanpa
sengaja mengucapkan Insya Allah, bagaimanakah halnya dengan kita umat
Islam ? apalagi jika disertai dengan kesadaran dan penuh kepastian
mengucapkannya ?? Yakinlah…….Janji Allah SWT selalu benar, Dia lah
sebaik baik penepat Janji.
Sebuah kalimat yang sering kita
sepelekan dan kita salah artikan tetapi orang yang paling mulia disisi
Nya, yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan yang akan
datang pun ditegur oleh Allah SWT karena lupa mengucapkan Insya Allah.
Ada rahasia besar apa dibalik kalimat Insya Allah ?
Perhatikan
petikan ayat diatas, di ayat tersebut Allah memerintahkan manusia ketika
semua rencana sudah matang dan pasti janganlah mengatakan “Sesungguhnya
aku akan mengerjakan besok.” tetapi harus diikuti dengan ucapan Insya
Allah.
Sebab ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok”
adalah sebuah UCAPAN KEPASTIAN, keyakinan diri jika hal itu benar benar
akan dilakukannya, BUKAN KERAGU-RAGUAN.
Benar…. Insya Allah adalah
penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan keragu-raguan. Dari
situlah tubuh kita mengeluarkan semacam kekuatan dan kepasrahan total
yang tidak kita sadari sebagai syarat utama tercapainya sebuah
keberhasilan.
Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang
menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan ‘pasti’,
karena Allah sebagai sang pemilik tubuh ini dapat berkehendak lain.
Ingat baik baik !! Jika kalian tidak yakin atau tidak dapat memastikan
sebuah rencana, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan
saja “Maaf, saya tidak bisa” atau “Maaf, saya tidak dapat menghadiri…”.
(begitulah cara Allah membentuk mental tangguh generasi Pilih tanding)
Tetapi Bila pembaca ini yakin bisa melakukan rencana itu, maka
katakanlah “Insya Allah”, niscaya kalian akan melihat sebuah ketentuan
Allah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh-Nya.
Abu Nawas Majdub
Thursday, 21 February 2013
Browse » Home »
artikel islam penting
» KEDAHSYATAN UCAPAN "INSYA ALLAH"
KEDAHSYATAN UCAPAN "INSYA ALLAH"
Labels:
artikel islam penting
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment